asslammuallaikum wr.wb

Terimakasih telah berkunjung di,blog sederhana kami ini.Dan kami memohon maaf jika blog kami ini da beberapa kesalhan,maka dari itu kami meminta agar saudara memberikan kritik dan saran sebelum menutup jendela blog ini .
sekian terimakasih.
wassallammullaikum.wr.wb

dadang dan luluk

Minggu, 09 Januari 2011

Munculnya Penyakit Baru serta Hubungannya dengan Al-Qur`an dan As-Sunnah

Sekali lagi ajaran agama yang telah dibawa oleh Nabi Muhammah Saw yang tiada lain adalah Islam sudah membuktikan kebenarannya pada saat sekarang. Di 14 abad yang lalu Nabi Muhammad Saw telah bersabda: “Jika hal yang cabul yang ada di antara masyarakat dan kemudian tampak sebagai hal yang umum dan dipraktikkan secara terbuka, wabah dan penyakit baru yang tidak ada sebelum hal itu berkembang di antara mereka” (HR. Ibnu Majah dan Hakim).Sehingga ternyata inilah yang beliau maksudkan pada saat sekarang dimana banyak sekali bermunculan penyakit yang baru dan sangat berbahaya bagi kehidupan umat manusia. Contoh dari penyakit itu adalah HIV/AIDS yang diketahui belum ada di zaman sebelumnya dan hingga kini belum didapatkan obatnya.
Contoh lain terkuaknya kebenaran ajaran Islam adalah sebuah pernyataan dari Profesor TVN Persaud, ia berkata: “Tidak ada kesulitan dalam pemikiran saya yang berkenaan bahwa ini adalah sebuah wahyu dari Tuhan atau petunjuk yang diturunkan kepadanya dengan pernyataan sebagai berikut.
Profesor TVN Persaud ini adalah seorang ahli anatomi, ahli kesehatan anak-anak, dan ahli ginekologi kebidanan dan ilmu reproduksi di Universitas Manitoba, Winniverg, Menitoba Kanada. Di sana, ia menjabat Ketua Jurusan Anatomi selama 10 tahun.
Profesor Persaud adalah seorang yang terkenal dalam bidangnya dan penulis maupun edi­tor dari 22 buku dan telah diterbitkan lebih dari 181 dokumen ilmiah. Tahun 1991, dia menerima JCB Grant Award dari Asosiasi Ahli Anatomi Kanada. Dia juga memasukkan beberapa ayat Al-Qur`an dan Hadist Nabi di dalam bukunya yang dia presentasikan pada beberapa konferensi yang dia ikuti. Di bawah ini salah satu hadist yang dipakai Profesor Persaud:
“Ketika janin telah melewati 42 malam, Allah menurunkan malaikat untuk membentuk dan menciptakannya pendengaran, penglihatan, kulit, daging  dan tulang. Kemudian malaikat itu bertanya, Ya Allah laki­-laki atau perempuankah?. Dan Allah memutuskan apa yang Dia kehendaki dan malaikat memeriksanya” (Shahih Mutir)
Gambar yang menunjukkan janin berumur 35 hari tidak membentuk bentuk manusia. Dengan adanya gambar tersebut menunjukkan gambar janin yang sama pada saat berumur 42 hari. Profesor Persaud lebih lanjut berkata, kita tidak dapat melihat bentuk manusia. Kami melihat gambar ilustrasi ini dibuat oleh CIBA, yang menggambarkan janin yang berumur 42 hari. Satu minggu kemudian, selama minggu ketujuh, setelah hari ke-42, gambar berubah lebih sempuma. Hadist Nabi yang berhubungan dengan hal ini yaitu:
“Ketika janin telah melewati 42 malam, Allah menurunkan malaikat untuk menentukan dan menciptakannya pendengaran, penglihatan, kulit, otot daging, dan tulang.”
Profesor Persaud mempresentasikan beberapa penemuannya yang berkenaan hubungan antara Al­-Qur`an dan Sunnah dengan ilmu pengetahuan modern. Di bawah ini hadist lain yang dipelajari Profesor Persaud dan membuatnya subjek dari salah satu presentasinya:
“Jika hal yang cabul yang ada di antara masyarakat dan kemudian tampak sebagai hal yang umum dan dipraktikkan secara terbuka, wabah dan penyakit baru yang tidak ada sebelum hal itu berkembang di antara mereka” (HR. Ibnu Majah dan Hakim).
Mari kita lihat penjelasan Profesor Persaud dari hadist ini. Hal ini dapat diterima secara luas bahwa penyakit ini berubah di dalam leher rahim yang berhubungan dengan umur wanita, frekuensi hubungan, dan jumlah pasangan. Beberapa ahli epidemiologi mempelajari yang mengindikasikan secara jelas sebuah hubungan secara signifikan antara kedapatan perkalian pasangan seksual dengan tingginya terjadinya terkena kanker leher rahim. Akibat dan bahayanya dari hubungan seksual dengan siapa saja dan penyimpangan seksual yang dipraktikkan pernah diperlihatkan di dalam hadist ini pada 14 abad yang lalu. Kata “kekotoran” meliputi perzinahan, persetubuhan di luar nikah. Saya katakan: homoseksual, sifat kebinatangan, dan semua perbuatan seksual yang tidak wajar. Hal ini tidak dapat dipandang dari segi apa pun secara luas, bahwa kita harus mempertimbangkan Herpes dan HIV/AIDS sebagai contoh dari penyakit baru lain dan pada kenyataannya pada saat ini penyakit baru bagi kita tidak memiliki obat.
Sekarang kita dapat memahami arti dari hadist ini, sebab homoseksual, pelacuran, dan hal yang cabul menjadi menyebar luas dan bahkan dilegalisasikan di beberapa negara Barat. Tidak lama beberapa tahun setelah revolusi seksual yang menimbulkan penyakit itu. Profesor Persaud membicarakan tentang menyebar luasnya penyakit itu seperti HIV/AIDS merupakan permasalahan kesehatan yang serius sekarang ini. Kata-­kata Nabi Muhammad Saw itu memang benar, AIDS adalah contoh nyata dari penyakit yang tidak ada pada generasi sebelumnya, tetapi sekarang berkembang pada angka yang mengkhawatirkan. Sekarang, sebagian besar masyarakat khawatir jika mereka kemungkinan tertular.
Kita harus berterima kasih kepada Profesor Persaud atas usahanya. Kemudian kami menanyakan pendapat Profesor Persaud yang sudah terkenal tentang fenomena ini dan yang telah dia teliti, lalu dia menyatakan:
“Hal ini terlihat bagi saya bahwa Muhammad adalah orang yang sangat luar biasa. Dia tidak dapat membaca maupun menulis. Pada kenyataannya, dia seorang yang buta huruf. Kita berbicara pada 14 abad yang lalu. Kamu memiliki seorang buta huruf yang membuat pernyataan sangat besar dan pernyataan yang menakjubkan kecermatannya tentang keilmiahannya. Saya secara pribadi tidak dapat mengetahui bagaimana hal ini bisa menjadi kesempatan belaka yang terlalu banyak kecermatannya seperti Profesor Moore. Tidak ada kesulitan dalam pikiran saya mengenai wahyu yang hebat itu yang diturunkan kepadanya dengan per­nyataan-pernyataan ini.
Al-Qur`an adalah sebuah kitab, petunjuk, bukti dan kebenaran yang abadi bagi kita sampai akhir zaman. Maka dari itu mulai dari sekaranglah mari kita kembalikan diri ini pada petunjuk itu sebagai pedoman dalam setiap kehidupan.
Wallahu a`lam bish-showwab.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar